About Me

Followers

Labels

Showing posts with label teknologi wireless. Show all posts
Showing posts with label teknologi wireless. Show all posts

Tuesday, October 25, 2011

Tugas teknologi wairless dan aplikasinya tugas ke 3

1.Fungsi routing dalam pengiriman data menggunakan wireless
adalah Menjaga agar data didalam jalan yang     terbaik ke suatu tujuan danbertanggung jawab membawa data melewati sekumpulan jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk dilewati data.

2.berikan contoh penggunaan static routing dalam wireless
Static Routing merupakan sebuah mekanisme pengisian table routing yang dilakukan oleh admin jaringan secara manual pada tiap-tiap router. Pemakaian static routing akan menjadi solusi yang mudah dan cepat untuk network dengan jumlah sub/network sedikit. Bila jaringan sudah menjadi besar dan kompleks, static routing menjadi masalah baru bagi admin jaringan.
Contoh
Router(config)#ip route <network destination id> <subnet mask> <default gateway> <administrative distance>
Contoh : Router0(config)# ip route 192.168.12.0 255.255.255.0 202.200.100.2

3. Perbedaan  Static routing dan Dynamic Routing
Static  routing
Router merupakan paket dari sebuah network ke network lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute bis tran jogja )yang telah di tentukan oleh adminstrasi. Rute pada static routing tidak akan berubah kecuali jika di ubah secara manual oleh admistrasi.
Dynamiy Routing
Router yang mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya  untuk meneruskan paketdari sebuah network ke network lainya. Administrator tidak menentukan rute yang harus di tempuh oleh paket paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket dan kemudian router dan mempelajari sendiri rute pada dynamic routing berubah sesuai denganb pelajaran yang didapatkan oleh router

4. fungsi IP Aliasing:
IP Aliasing digunakan untuk membuat beberapa IP dalam satu interface. Di postingan sebelumnya sebenarnya saya sudah menjelaskan cara membuat IP Alias, tapi sekarang dengan cara yang sedikit berbeda.

5. algoritma yang sering digunakan dalam dynamic routing (linkstate, distance vector dan hybrid)
a.  Link State Routing
Routing ini menggunakan teknik link state, dimana artinya tiap router akan mengolek informasi tentang interface, bandwidth, roundtrip dan sebagainya. Kemudian antar router akan saling menukar informasi, nilai yang paling efisien yang akan diambil sebagai jalur dan di entri ke dalam table routing. Informasi state yang ditukarkan disebut Link State Advertisement (LSA).Routing protokol yang menggunakan algoritma antara lain OSPF
b. Distance Vector Routing
Routing ini menggunakan algoritma Bellman-Ford. Dimana tiap router pada jaringan memiliki informasi jalur mana yang terpendek untuk menghubungi segmen berikutnya. Kemudian antar router akan saling mengirimkan informasi tersebut, dan akhirnya jalur yang lebih pendek akan lebih sering dipilih untuk menjadi jalur menuju ke host tujuan.Protokol yang menggunakan algoritma ini yaitu RIP
c.  Hybrid Routing
Routing merupakan gabungan dari Distance Vector dan Link State routing. Contoh
penggunaan algoritma ini adalah EIGRP

Continue Reading »

Tugas teknologi wairless dan aplikasinya tugas ke 4

1.     Bridge berfungsi untuk membagi sebuah jaringan hingga menjadi dua buah jaringan atau lebih. Mengatur informasi diantara  kedua sisi network agar dapat berjalan teratur.


2. berikan contoh ilustrasi teknik bridging dalam wireless Lakukan konfigurasi Filter Rules pada mikrotik untuk iptertentu dalam arti ip yang internetnya



Lalu Berikan Coment dengan Nama Misalnya Block Internet Setelah Membuat Filter Rules pada Mikrotik dengan Masing-masing Ip Client yang ingin di Block atau dibatasi internetnya maka kita sekarang tinggal bwt scrip untk penjadwalanya untuk menghidupkan dan mematikan internet seperti gambar berikut:

gambar diatas cara mematikan internet
Gambar diatas cara menghidupak internet
ok sekarng yang harus kita lakukan lagi adalah membuat scrip schedulernya
dengan cara >>klik System <<scheduler<<<lalu Klik tanda + untuk membuat schedul atau penjadwalannya kapan internetnya mati dan kapan internetnya hidup





ok pada gambar diatas dapat saya jelaskan pad a bagian Name anda isi dengan nama misalnya hidup internet sedangkan pada on evan anda isi nama scrip yang telah anda bwt sebelumnya jiaka namanya hidup internet maka anda isi dengan hidup internet jika anda pilih mati internet maka on evannya harus dipilih mati internet ok. jadi intinya anda bwt dua system schedul  mati jam berapa dan  hidup jam berapa. ok gan apabila ada pertanyaan silahkan andaberi coment dibawah ini

3.    Fungsi dari Eoip ini adalah secara transparans bisa melakukan bridge ke network remote. Maksimum jumlah tunnel yang dapat dibuat EOIP tunnel adalah 65535
4. contoh implementasi penggunaan teknik EoIP tersebut
Membuat interface tunnel, buat interface tunnel EoIP di kedua router, masukkan IP Publik router pasangan pada Remote Address dan samakan Tunnel ID, dalam kasus ini Tunnel ID = 53, IP Address masing-masing router 202.xxx.xxx.74 dan 117.xxx.xxx.38;

[fsdfdad@EnterID.core.rt] interface> export
/ interface eoip
add name=”EOIP.NS” mtu=1500 mac-address=FE:00:90:31:CF:95 arp=enabled \
remote-address=117.xxx.xxx.38 tunnel-id=53 comment=”" disabled=no
[tjdykb@netsol.rt.core] interface eoip> export
/ interface eoip
add name=”EOIP.ENTER” mtu=1500 mac-address=FE:7A:59:E5:D2:BF \
arp=enabled remote-address=202.xxx.xxx.74 tunnel-id=53 \
comment=”" disabled=no

Letakkan IP Address pada masing-masing interface tunnel, 
dalam hal ini adalah 10.100.100.13/30 dan 10.100.100.14/30.
Apabila konfigurasi sudah benar maka pada tahapan ini kedua router sudah bisa melakukan ping ke pasangannya menggunakan IP Address yang diletakkan di interface tunnel tersebut;
[tjdykb@EnterID.core.rt] > ping 10.100.100.13
10.100.100.13 64 byte ping: ttl=64 time=95 ms
10.100.100.13 64 byte ping: ttl=64 time=39 ms
10.100.100.13 64 byte ping: ttl=64 time=44 ms
10.100.100.13 64 byte ping: ttl=64 time=40 ms
10.100.100.13 64 byte ping: ttl=64 time=60 ms
10.100.100.13 64 byte ping: ttl=64 time=45 ms
6 packets transmitted, 6 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 39/53.8/95 ms
[tjdykb@netsol.rt.core] > ping 10.100.100.14
10.100.100.14 64 byte ping: ttl=64 time=49 ms
10.100.100.14 64 byte ping: ttl=64 time=113 ms
10.100.100.14 64 byte ping: ttl=64 time=49 ms
10.100.100.14 64 byte ping: ttl=64 time=49 ms
10.100.100.14 64 byte ping: ttl=64 time=60 ms
10.100.100.14 64 byte ping: ttl=64 time=54 ms
6 packets transmitted, 6 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 49/62.3/113 ms
Membuat Static Routing di Router Anda, masukkan entry static routing di /ip route yang menyatakan bahwa IP Address 172.30.30.0/24 akan di routing ke router rekan anda di 10.100.100.14.
Dengan demikian dari komputer yang anda gunakan (di bawah router anda) sudah dapat mengakses router di bawah router rekan anda melalui IP Private. Berikut trace dari Router Mikrotik anda.
[tjdykb@netsol.rt.core] > /tool traceroute 172.30.30.35
ADDRESS STATUS
1 10.100.100.14 64ms 41ms 40ms
2 172.30.30.35 48ms 45ms 52ms


Continue Reading »

Sunday, October 23, 2011

Tugas teknologi wairless pertemuan 5

1. Kaidah dalam wairless Lan
a. Frequency dan Wavelenght
Frequency adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu.
Wavelenght adalah jarak antar dua titik identik dalam sebuah siklus.
Panjang gelombang tergantung pada ketinggian frekuensi. Semakin tinggifrekuensi, semakin pendek gelombangnya. Pada frekuensi 2.4GHz atau 2400MHz maka panjang gelombang 12.5cm. Panjang gelombang dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

Panjang Gelombang (meter) = 300 / Frekuensi (MHz)
Angka 300 datang dari kecepatan cahaya, karena sinyal radio di udara bergerak pada kecepatan cahaya. Kecepatan gelombang radio akan berbeda sedikit di metal.

b. Tx power
Tx Power/Penguatan antenna adalah besarnya penguatan energi yang dapat dilakukan oleh antenna pada saat memancarkan dan menerima sinyal. Penguatan antenna diukur dalam:
dBi             : relative terhadap antenna isotropic (antenna titik).
dBd           : relative terhadap sebuah antenna dipole.
Hubungan antara dBd dan dBi adalah sebagai berikut:
0 dBd = 2.15 dBi

c. Rx Sensivity
Rx adalah kependekan dari “Receive” atau penerima. Semua radio memiliki point of no return yaitu keadaan dimana radio menerima sinyal kurang dari Rx sensitivity yang ditentukan dan radio tidak mampu melihat datanya. Titik minimal sensitifitas RX didefinisikan dalam dBm atau W.
Contoh : Misal 802.11b mempunyai received sensitivitinya - 78 dBm maka pada level ini bit Error Ratenya ( BER ) dari -5 ( 99,999 % ) akan terlihat.

d. Looses
Kehilangan daya pada setiap 1000 feet (30 meter) kabel untuk frekuensi 2.4GHz.
RBG    :10
            LMR400 : 6.4
            LMR600 : 5.4
            Heliax 3/8” : 5.36
Heliax 1/5” : 3.74
Heliax 5.8” : 2.15

e.  EIRP
Effective Isotropic Radiated Power adalah daya pancar total perangkat setelah diperhitungkan dengan antena dan gangguan lainya
EIRP = dBm alat + dBi antena – Losses
Losses = akibat dari konektor , panjang kabel pigtail dll

f.  Free Space Loss(FSL)
Free Space Loss(FSL) adalah loss (kerugian) yang terjadi dalam sambungan komunikasi melalui gelombang radio dapat diformulasikan sebagai berikut:
FSL = 20 LOG10(Frek, dalam MHz) + 20 LOG10(Jarak, dalam mil) + 36.6.
Dari perhitungan sederhana di atas, maka untuk jarak 5 km dan frekuensi 2400 MHz (2.4 GHz), FSL = 114 dB

g.  Line of Sigh

line of sight merupakan garis lurus imajiner yang menghubungkan satu access point dengan access point lain. Idealnya, sebuah garis pandang tidak memiliki penghalang (bangunan atau pepohonan) sama sekali sehingga tidak menurunkan kualitas sinyal. Banyaknya penghalang dalam sebuah garis pandang akan mengurangi kekuatan sinyal yang diterima oleh access point. Sebuah garis pandang yang baik bukan berarti tidak memiliki pengahalang sama sekali, melainkan hanya memiliki sedikit penghalang (seperti sedikit pohon dan gedung).

h.  Fesnel Zone
Adalah area disekitar garis lurus antar antena yang digunakan sebagai media rambat frekuensi.
·         Secara ideal fresnel zone harus dipenuhi.
·         20 % gangguan fresnel zone akan mempengaruhi kualitas link namun lebih dari itu akan sangat mempengaruhi.
·         Halangan fresnel zone dapat berupa bangunan dan juga pepohonan ( karena air pada daun akan menyerap sinyal )


2. Fungsi antena 
adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
3. berikan penjelasan dan contoh jenis-jenis antenna dalam wireless
a. Antena Omnidirectional
Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola
arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often described as "donut shaped". Pola ini sering digambarkan sebagai "donat
berbentuk". Omnidirectional antenna can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-multipoint communication
systems including cellular phone connections and TV broadcasts. Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan
beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV.

b.  Antena Sectora
Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.

c.  Antenna Grid
Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.antena Parabolic Grid untuk digunakan dalam WLAN 802.11b/g/n. Ini kinerja tinggi antena 2,4 GHz dirancang untuk tahun beroperasi outdoor kasar.

4.  Wirless WDS
Wireless Distribution System (WDS) Memungkinkan Interconnection Beberapa Access Point Dalam Suatu Environment Wireless Network Dengan Wireless Distribution System (WDS) memungkinkan jaringan wireless dikembangkan menggunakan beberapa access point tanpa harus memerlukan backbone kabel jaringan untuk menghubungkan mereka, seperti cara tradisional. Keuntungan yang bisa kelihatan dari Wireless Distribution Systemdibanding solusi lainnya adalah bahwa dengan Wireless Distribution System, header MAC address dari paket traffic tidak berubah antar link access point. tidak seperti pada proses encapsulation misalnya pada komunikasi antar router yang selalu menggunakan MAC address pada hop berikutnya.
Suatu access point bisa menjadi sebuah station utama, relay, atau remote base station. Suatu base station utama pada umumnya dihubungkan dengan system Ethernet. Base station relay merelay station-2 kepada base station utama atau relay station lainnya. Remote base station menerima koneksi dari clients wireless dan melewatkannya ke main station atau ke relay station juga. Koneksi antar clients menggunakan MAC address dibanding memberikan spesifikasi IP address.
Semua base station dalam Wireless Distribution System (WDS) harus dikonfigure menggunakan channel radio yang sama, methoda inkripsi (tanpa inkripsi, WEP, atau WAP) dan juga kunci inkripsi yang sama. Mereka bisa dikonfigure dengan menggunakan SSID (service set identifiers) yang berbeda sebagai identitas. Wireless Distribution System (WDS) juga mengharuskan setiap base station untuk bisa melewatkan kepada lainnya didalam system.
Wireless Distribution System (WDS) bisa juga direferensikan sebagai mode repeater karena dia bisa tampak sebagai Bridge dan juga menerima wireless clients pada saat bersamaan (tidak seperti system bridge tradisional). Tetapi perlu juga diperhatikan bahwa throughput dalam metoda ini adalah menjadi setengahnya untuk semua clients yang terhubung secara wireless.
Wireless Distribution System (WDS) bisa digunakan dalam dua jenis mode konekstivitas antar Access point
• Wireless Bridging dimana komunikasi access points Wireless Distribution System hanya satu dengan lainnya (antar AP) dan tidak membolehkan wireless clients lainnya atau Station(STA) untuk mengaksesnya.
• Wireless repeater dimana access point berkomunikasi satu sama lain dan juga dengan wireless Station (STA)

Ada dua kerugian dalam system Wireless Distribution System (WDS) ini:
• Troughput efektif maksimum adalah terbagi dua setelah transmisi pertama (hop) dibuat. Misalkan, dalam kasus dua router dihubungkan system Wireless Distribution System (WDS), dan komunikasi terjadi antara satu komputer yang terhubung ke router A dengan sebuah laptop yang terhubung secara wireless dengan salah satu access point di router B, maka troughputnya adalah separuhnya, karena router B harus re-transmit informasi selama komunikasi antara dua belah sisi. Akan tetapi jika sebuah komputer dikoneksikan ke router A dan notebook di koneksi kan ke router B (tanpa melalui koneksi wireless), maka troughput tidak terbelah dua karena tidak ada re-transmit informasi.

Kunci inkripsi yang secara dinamis di berikan dan dirotasi biasanya tidak disupport dalam koneksi Wireless Distribution System (WDS). Ini berarti dynamic inkripsi WPA (Wi-Fi Protected Access) dan technology dynamic key lainnya dalam banyak kasus tidak dapat digunakan, walaupun WPA menggunakan pre-shared key adalah memungkinkan. Hal ini dikarenakan kurangnya standarisasi dalam issue ini, yang mungkin saja di selesaikan dengan standard 802.11s mendatang. Sebagai akibatnya cukuplah kunci static WEP dan WPA yang bisa digunakan dalam koneksi Wireless Distribution System, termasuk segala station yang difungsikan sebagai access point WDS repeater. Akan tetapi sekarang ini sudah banyak vendor yang telah engadopsi standard 802.11i dalam produk
access point mereka sehingga WPA / WPA2 adalah standard keamanan koneksi mereka (setidaknya yang mereka claim).

Continue Reading »

Kaidah dalam wireless LAN

   Frequency dan Wavelenght
Frequency adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu.
Wavelenght adalah jarak antar dua titik identik dalam sebuah siklus.
Panjang gelombang tergantung pada ketinggian frekuensi. Semakin tinggifrekuensi, semakin pendek gelombangnya. Pada frekuensi 2.4GHz atau 2400MHz maka panjang gelombang 12.5cm. Panjang gelombang dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

Panjang Gelombang (meter) = 300 / Frekuensi (MHz)
Angka 300 datang dari kecepatan cahaya, karena sinyal radio di udara bergerak pada kecepatan cahaya. Kecepatan gelombang radio akan berbeda sedikit di metal.

2.      Tx power
Tx Power/Penguatan antenna adalah besarnya penguatan energi yang dapat dilakukan oleh antenna pada saat memancarkan dan menerima sinyal. Penguatan antenna diukur dalam:
dBi             : relative terhadap antenna isotropic (antenna titik).
dBd           : relative terhadap sebuah antenna dipole.
Hubungan antara dBd dan dBi adalah sebagai berikut:
0 dBd = 2.15 dBi

3.      Rx Sensivity
Rx adalah kependekan dari “Receive” atau penerima. Semua radio memiliki point of no return yaitu keadaan dimana radio menerima sinyal kurang dari Rx sensitivity yang ditentukan dan radio tidak mampu melihat datanya. Titik minimal sensitifitas RX didefinisikan dalam dBm atau W.
Contoh : Misal 802.11b mempunyai received sensitivitinya - 78 dBm maka pada level ini bit Error Ratenya ( BER ) dari -5 ( 99,999 % ) akan terlihat.

4.      Looses
Kehilangan daya pada setiap 1000 feet (30 meter) kabel untuk frekuensi 2.4GHz.
RBG    :10
            LMR400 : 6.4
            LMR600 : 5.4
            Heliax 3/8” : 5.36
Heliax 1/5” : 3.74
Heliax 5.8” : 2.15

5.      EIRP
Effective Isotropic Radiated Power adalah daya pancar total perangkat setelah diperhitungkan dengan antena dan gangguan lainya
EIRP = dBm alat + dBi antena – Losses
Losses = akibat dari konektor , panjang kabel pigtail dll

6.      Free Space Loss(FSL)
Free Space Loss(FSL) adalah loss (kerugian) yang terjadi dalam sambungan komunikasi melalui gelombang radio dapat diformulasikan sebagai berikut:
FSL = 20 LOG10(Frek, dalam MHz) + 20 LOG10(Jarak, dalam mil) + 36.6.
Dari perhitungan sederhana di atas, maka untuk jarak 5 km dan frekuensi 2400 MHz (2.4 GHz), FSL = 114 dB

7.      Line of Sigh

line of sight merupakan garis lurus imajiner yang menghubungkan satu access point dengan access point lain. Idealnya, sebuah garis pandang tidak memiliki penghalang (bangunan atau pepohonan) sama sekali sehingga tidak menurunkan kualitas sinyal. Banyaknya penghalang dalam sebuah garis pandang akan mengurangi kekuatan sinyal yang diterima oleh access point. Sebuah garis pandang yang baik bukan berarti tidak memiliki pengahalang sama sekali, melainkan hanya memiliki sedikit penghalang (seperti sedikit pohon dan gedung).

8.      Fesnel Zone
Adalah area disekitar garis lurus antar antena yang digunakan sebagai media rambat frekuensi.
ü  Secara ideal fresnel zone harus dipenuhi.
ü  20 % gangguan fresnel zone akan mempengaruhi kualitas link namun lebih dari itu akan sangat mempengaruhi.
ü  Halangan fresnel zone dapat berupa bangunan dan juga pepohonan ( karena air pada daun akan menyerap sinyal )
Continue Reading »